Tugas etika bisnis pertemuan 2
1. HAKIKAT BISNIS
Bisnis
pada hakikatnya adalah organisasi yang bekerja di tengah-tengah masyarakat atau
merupakan sebuah komunitas yang berada di tengah-tengah komunitas lainnya.
Bisnis mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia, mulai dari jaman
prasejarah, abad pertengahan, era merkantilisme, fisiokrat, klasik, sampai
jaman modern yang sangat komplek. Kompleksitas bisnis berkaitan langsung dengan
kompleksitas masyarakat.
2.
KARAKTERISTIS
PROFESI BISNIS
Secara umum ada beberapa ciri atau
sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah
kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat, dimana
nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan
sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin
khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi
3.
PERGESERAN PARADIGMA DARI STOKHOLDER KE
STAKEHOLDER
Pergeseran paradigma dari pendekatan stockholder
kependekatan stakeholder dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.
4. TANGGUNG JAWAB MORAL DAN SOSIAL BISNIS DALAM DUNIA MODERN
Tanggung jawab perusahaan adalah
tindakan dan kebijakan perusahaan dalam berinteraksi yang didasarkan pada
etika. Secara umum etika dipahami sebagai aturan tentang prinsip dan nilai
moral yang mengarahkan perilaku sesorang atau kelompok masyarakat mengenai baik
atau buruk dalam pengambilan keputusan. Menurut Jones, etika berkaitan dengan
nilai-nilai internal yang merupakan bagian dari budaya perusahaan dan membentuk
keputusan yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial.
Terdapat 3 pendekatan dalam pembentukan tanggung jawab
sosial:
·
Pendekatan
moral yaitu tindakan yang didasarkan pada prinsip kesatuan.
·
Pendekatan
kepentingan bersama yaitu bahwa kebijakan moral harus didasarkan pada standar
kebersamaan, kewajaran dan kebebasan yang bertanggung jawab
·
Kebijakan
bermanfaat adalah tanggug jawab sosial yang didasarkan pada nilai apa yang
dilakukan perusahaan menghasilkan manfaat besar bagi pihak berkepentingan
secara adil.
Sukses tidaknya program tanggung jawab perusahaan
sangat bergantung pada kesepakatan pihak-pihak berkepentingan. Pihak-pihak yang
berkepentingan yang terllibat dalam proses produksi tindakannya disatu sisi
dapat mendukung kinerja perusahaan tapi disisi lain dapat menjadi penggangu
karena setiap pihak mempunyai kriteria tanggung jawab yang berbeda yang
disebabkan kepentingan yang berbeda pula. Mengelola reaksi terhadap tuntutan
sosial.
KODE ETIK
Kode Etik menyangkut kebijakan etis perusahaan berhubungan dengan kesulitan yang bisa timbul (mungkin pernah timbul dimasa lalu), seperti konflik kepentingan, hubungan dengan pesaing dan pemasok, menerima hadiah, sumbangan dan sebagainya. Latar belakang pembuatan Kode Etik adalah sebagai cara ampuh untuk melembagakan etika dalam struktur dan kegiatan perusahaan. Bila Perusahaan memiliki Kode Etik sendiri, mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memilikinya.
Kode Etik Perusahaan MATAHARI
Kode Etik Perseroan berfungsi sebagai referensi bagi
seluruh karyawan di Perseroan dengan menetapkan standar perilaku yang harus
ditunjukkan setiap saat untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan keadilan GCG ditegakkan dalam
setiap aspek bisnis.
1. Tujuan utama dari Kode Etik ini adalah:
a. Mengintegrasikan nilai-nilai Perseroan ke dalam praktik
bisnis etis karyawan sesuai dengan visi
dan misi Perseroan.
b. Menggambarkan dengan jelas nilai-nilai Perseroan dan
perilaku yang dapat diterima yang harus
diikuti oleh semua karyawan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka sehari-hari.
2. Memberikan pedoman dasar untuk semua tingkatan di Perseroan sehubungan dengan interaksi
antara pengusaha dan karyawan, pemegang saham, pemasok, Pemerintah, dan pemangku
kepentingan lainnya.
Pedoman ini ditinjau secara berkala untuk memastikan bahwa Kode tersebut
konsisten dengan tujuan-tujuan ini.
Kode Etik ini memberikan panduan bagi karyawan tentang
interaksinya dengan kolega, karyawan, pemegang saham, pemasok, dan pejabat
regulator dalam hal berikut ini:
1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang
ada;
2. Melaksanakan tugas dengan tingkat profesionalisme dan integritas
tertinggi;
3. Menghindari memberi atau menerima hadiah, dan suap yang tidak patut
dalam bentuk apa
pun dan
untuk alasan apa pun, misalnya: uang tunai dan yang setara,
keanggotaan/hiburan,
diskon
tidak biasa, jamuan makan atau jamuan yang tidak biasa (dalam hal frekuensi
dan/atau
nilai) , dukungan dana untuk wisata atau liburan, parcel, karangan bunga;
4. Menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan
dengan pekerjaan mereka
dalam bentuk atau situasi apa pun, misalnya: seorang karyawan memiliki kepentingan keuangan
dengan vendor, kontraktor atau broker yang memiliki hubungan bisnis dengan Perseroan; seorang
karyawan mengoperasikan dan mengelola suatu perusahaan yang terkait dengan Perseroan; seorang
karyawan
menggunakan aset Perseroan untuk keuntungan pribadi; dan
5. Melindungi informasi hak milik Perseroan, baik selama dan setelah
masa kerja karyawan
dengan
Perseroan.
Komentar
Posting Komentar